tag:blogger.com,1999:blog-67563418443969852852024-02-20T21:44:05.562-08:00Budidaya Kelapa SawitAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05408605622205782901noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-6756341844396985285.post-7897119749524029592012-05-30T12:06:00.001-07:002012-05-30T12:06:57.578-07:00Budidaya Kelapa Sawit: Tanah dan Tanaman<a href="http://lospalosmocho.blogspot.com/2012/05/tanah-dan-tanaman.html?spref=bl">Budidaya Kelapa Sawit: Tanah dan Tanaman</a>: Tanah merupakan media untuk tumbuh bagi tanaman sehingga tanaman bergantung pada tanah untuk dapat tumbuh dan bertahan hidup. Tanah memp...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05408605622205782901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6756341844396985285.post-32229262333029718692012-05-30T11:43:00.000-07:002012-05-30T11:43:33.800-07:00Tanah dan Tanaman<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px; line-height: 21px;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tanah merupakan media untuk tumbuh bagi
tanaman sehingga tanaman bergantung pada tanah untuk dapat tumbuh dan bertahan
hidup. Tanah mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Sifat fisik tanah berhubungan dengan tekstur tanah, dimana
tekstur tanah mempengaruhi kandungan air ataupun bahan-bahan lain yang
terkandung di dalamnya. Misalnya tekstur tanah yang berpasir memiliki kemampuan
untuk meloloskan air yang besar sehingga air yang terkandung dalam tanah
berpasir menjadi sedikit. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah
mengakibatkan unsur hara dan bahan organik yang ada dalam tanah berpasir
menjadi larut dan ikut lolos ke dalam lapisan yang lebih dalam. Hal ini tentu
saja mengakibatkan tanaman yang tumbuh pada tanah bertekstur pasir mengalami
defisiensi air dan hara sehingga pertumbuhan tanaman menjadi tidak optimal.
Sifat kimia tanah berhubungan dengan pH atau derajat keasaman tanah. Tanaman
dapat tumbuh dengan baik apabila pH tanah netral. Tanah dengan pH rendah
(<7) mengandung unsur hara yang sedikit sehingga tidak baik untuk pertanian.
Selain sifat fisik dan kimia, tanah juga memiliki sifat biologis. Sifat
biologis tanah di sini maksudnya adalah di dalam tanah juga terdapat makluk
hidup seperti cacing dan mikroorganisme pengurai bahan organik. Keberadaan
mikroorganisme ini sangat penting karena untuk menggemburkan tanah dan juga
untuk dekomposisi bahan organik. Dengan tersedianya bahan organik maka tanaman
dapat tumbuh dengan optimal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Untuk dapat tubuh dengan optimal, tanaman
butuh tanah dengan tekstur yang baik. Dalam pertanian, tanah bertekstur lempung
merupakan tanah yang paling cocok. Hal ini dikarenakan tanah lempungan memiliki
perbandingan fraksi pasir, debu dan lempung yang seimbang. Pada keadaan yang
seimbang ini pori mikro dan pori makro pun seimbang sehingga air dapat meresap
dengan baik dan udara yang terkandung pun cukup. Air dan udara ini sangat
penting peranannya. Air merupakan bahan dasar fotosintesis. Dengan meresapnya
air dalam tanah, maka tanaman akan memperoleh air yang cukup untuk
fotosintesis. Fotosintesis sendiri akan menghasilkan karbohidrat yang merupakan
sumber energy utama bagi tanaman atau pun organisme lain. Untuk pertumbuhan,
tanaman perlu mengoksidasi karbohidrat tersebut menjadi energi. Di sinilah
peran udara diperlukan. Dengan pori mikro yang tersedia dalam tanah lempungan
tadi maka tersedia juga udara dalam bentuk oksigen. Oksigen inilah yang
digunakan tanaman untuk proses respirasi menghasilkan energy untuk kebutuhan
pertumbuhannya.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tanaman
hidup dan tumbuh tegak di atas tanah sehingga tanah juga berfungsi sebagai
penopang mekanis. Hal ini berhubungan dengan kemampuan akar tanaman untuk
mencengkeram partikel-partikel tanah. Tanah dibedakan atas 2 yaitu tanah
mineral dan tanah organic (tanah gambut). Tanah mineral memiliki tekstur yang
padat dan tersusun atas pasir, debu, dan lempung sehingga tanah ini tergolong
keras. Karena kekerasannya, jenis tanah ini mampu menopang tanaman dengan
sempurna. Sedangkan tanah organic (tanah gambut) tersusun atas bahan-bahan
organic hasil pelapukan sisa-sisa makhluk hidup. Tanah organic ini berupa
koloid, dan berdiameter < 0,002 mm sehingga tanah ini tidak mampu menyangga
tanaman secara sempurna. Tanaman yang tumbuh </span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05408605622205782901noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6756341844396985285.post-54764357164284361442012-04-01T13:16:00.000-07:002012-04-01T13:16:50.172-07:00Fisiologi Kelapa Sawit dan Pertumbuhan Pada Pembibitan (Nursery)<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Klasifikasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Nama genus <i>Elaeis </i><span> </span>berasal dari kata Yunani <i>elaion</i> yang berarti minyak (oil). Epiteton specificum <i>guineensis</i> diambil dari asal specimen
kelapa sawit ditemukan di Guinea, Afrika Barat tahun 1897, sehingga kelapa
sawit mempunyai nama ilmiah <b><i>Elaeis guineensis</i>. </b></span>Sistematika
tumbuhan kelapa sawit sebagai berikut:</div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Regnum<span> </span>: Plantae</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Divisio<span> </span>: Spermatophyta</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Subdivisio<span> </span>: Angiospermae</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Classis
(Kelas)<span> </span>: Monocotyledoneae</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Superordo<span> </span>: Arecidae</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Ordo
(bangsa)<span> </span>: Arecales</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Familia
(suku)<span> </span>: Arecaceae</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Subfamilia<span> </span>: Cocoideae</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Genus
(marga)<span> </span>: <i>Elaeis</i></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Spesies
(jenis)<span> </span>: <b><i>Elaeis
guineensis</i> Jacq </b>(Afrika Barat)</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span> </span><i>Elaeis
oleifera </i>(H.B.K.) Cortes </b>(Amerika Tengah dan </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0in; text-align: justify; text-indent: 6.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Amerika Selatan)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0in; text-align: justify; text-indent: 6.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t75" style='position:absolute;
left:0;text-align:left;margin-left:0;margin-top:3.85pt;width:131.75pt;
height:168pt;z-index:251657728'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="224" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_s1031" width="176" /><!--[endif]--><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1032" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:3pt;margin-top:17.25pt;
width:205pt;height:129.6pt;z-index:251658752'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="173" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="_x0000_s1032" width="273" /><!--[endif]--><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Gambar 1. Pohon
kelapa sawit dalam habitat aslinya</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:237.6pt;
margin-top:8.8pt;width:234pt;height:154.9pt;z-index:251655680'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="207" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="_x0000_s1029" width="312" /><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t75" style='position:absolute;left:0;
text-align:left;margin-left:-14.4pt;margin-top:2.7pt;width:243pt;height:158.65pt;
z-index:251656704'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="212" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg" v:shapes="_x0000_s1030" width="324" /><!--[endif]--><b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Gambar 2.
Perkebunan kelapa sawit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Kelapa sawit
merupakan spesies dari familia Palmae: Tanaman ini memiliki satu batang tanpa
percabangan, sehinga tanaman ini hanya memiliki satu titik tumbuh pada ujung
batang, seperti yang terjadi pada tanaman Palmae. Meristem apex ini selalu
aktif membelah, membentuk primordia daun yang dua minggu menjadi daun dewasa. Daun
akan berkembang selama 2 tahun yang aktif melakukan fotosintesis dan setelah 2
tahun daun akan mengalami penuaan. Daun berbentuk menyirip dengan anak daun
tersusun dalam dua rachis. Tiap ketiak daun terdapat primordia bunga yang
diproduksi sesuai dengan siklus tertentu diikuti dengan polinasi yang
menghasilkan kumpulan buah pada infloresensia bunga betina.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Daun (‘blarak’ Jw)</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Daun kelapa sawit
merupakan daun majemuk dengan bagian-bagian:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV">Pelepah daun (upih daun, vagina),
terdapat memeluk batang<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Ibu tangkai
daun (petiolus), berbentuk pipih dengan duri/spina pada kedua sisi</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Rachis,
adalah petiolus yang mendukung anak daun (tangkai anak daun).</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Helai anak
daun, pada pangkal ibu tangkai daun, beberapa helai anak daun tidak
berkembang, dilanjutkan dengan deretan helai anak daun yang berkembang
sempurna. Helai anak daun mempunayi panjang 55 – 65 cm, kadang mencapai
100 cm dengan lebar 2,5 – 4 cm, tersusun menyirip.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Daun
mempunyai kutikula yang tebal dan resisten terhadap uap air. </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Stomata
hanya terdapat pada epidermis bawah helai anak daun.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Pad awal
pertumbuhan daun, terdapat ligula di bagian atas petiolus, kemudian ligula
akan menyatu dengan bagian basal rachis.<span>
</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Pemberian
nomor pada daun dimulai dari daun yang paling muda diberi nomor 1, daun
berikutnya yang lebih tua diberi nomo2, dan seterusnya. Calon daun di atas
daun nomor 1 diberi nomor 0. <span lang="SV">Apabila
calon daun berkembang menjadi daun muda, maka penomoran akan bergeser satu
kali.<span> </span>Demikian seterusnya. Sistem
penomoran ini disesuaikan dengan umur fisiologis daun. Dengan demikian,
akan terjadi tahap sama terhadap perkembangan daun, dari inisiasi sampai
penuaan. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV">Diferensiasi dan pemasakan daun
terjadi dengan arah basipetal.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV">Pada kelapa sawit, rachis memanjang
penuh pada status daun 0, sedangkan helai anak daun berkembang penuh pada
status daun1. Meskipun demikian, petiolus akan memanjang terus sesudah
rachis memanjang penuh. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="SV">Pada daun termuda, bagian pangkal
tidak mengalami lignifikasi, sehingga apabila daun di bawahnya
dihilangkan, maka daun termuda tersebut tidak mampu menyangga helaiannya. <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Leaf area (Luas daun)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Ukuran
daun berkembang secara progresif selama 8 – 10 tahun sesudah tanam, dan
mencapai luas maksimum pada umur tanaman 10 tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Setelah
umur ini, masih ada perkembangan, akan tetapi sudah tidak maksimum lagi, sampai
umur tanaman 17 tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Umur
optimum tanaman dan perkembangan daun maksimum dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, yaitu kesuburan dan kandungan air tanah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pupuk
nitrogen dan kalium mampu meningkatkan luas daun. Selain itu, diketahui bahwa <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Cekaman
air mempengaruhi luas daun,<span> </span>yang
berkaitan dengan penutupan stomata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Peningkatan
luas daun yang seiring dengan umur tanaman kelapa sawit disebabkan oleh
penambahan jumlah anak daun dan ukuran rata-rata anak daun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Panjang
daun mencapai maksimum lebih cepat dibanding lebar daun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:468pt;height:486.75pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg"
o:title="luas daun 0002" croptop="7748f" cropbottom="26247f" cropleft="23742f"
cropright="-1000f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="649" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="624" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style='width:437.25pt;height:249pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.png"
o:title="luas daun 0001" croptop="23793f" cropbottom="25577f" cropleft="15747f"
cropright="9400f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="332" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg" v:shapes="_x0000_i1026" width="583" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Pengukuran luas daun<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pengukuran
luas daun dapat dilakukan dengan melakukan penghitungan perkiraan berdasarkan
berat daun pada luas tertentu.<span> </span>Kemudian
seluruh daun ditimbang. Luas seluruh anak daun dihitung berdasarkan berat total
anak daun dan berat luasan tertentu anak daun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Teknik
pengukuran luas daun tanpa merusak daun dengan cara sebagai berikut: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Dibuat
rerata panjang dan lebar daun pada titik tengah anak daun dari sampel anak daun
terbesar, kemudian dihitung jumlah total anak daun pada satu petiolus. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Produk
= panjang x lebar x jumlah anak daun. Cara ini dikenal dengan nama ’luas area
relatif’. Faktor koreksi merupakan perkiraan luas area sesungguhnya<span> </span>dari luas area relatif.<span> </span>Faktor koreksi menurut Hardon <i>et al. </i><span> </span>sebesar 0,51 – 0,57, sedangkan Mendham
menemukan faktor koreksi sebesar 0,54 – 0,59. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Presisi
akan lebih baik, apabila pengukuran luas daun diterapkan pada 6 helai anak
daun, dibandingkan 1 anak daun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Meskipun
demikian, teknik dari Hardon tersebut masih<span>
</span>dikembangkan lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Pengukuran daun teknik lain<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pengukuran
daun dapat juga dengan cara <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">pengukuran
panjang rachis, berat rachis, panjang anak daun, dan seterusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pengukuran
yang paling bermanfaat adalah melalui luas penampang melintang rachis dan
petiolus pada daun terbawah. Penampang melintang ini berupa triangular
(segitiga) dan dapat diukur lebar dan kedalamannya secara tepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Ruer
& Varechon (1964) memperlihatkan bahwa lebar petiolus pada titik ini
berkorelasi dengan rerata berat dan jumlah tandan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pengukuran
penampang melintang petiolus ini sangat mudah dan cepat dengan menggunakan
kaliper (jangka sorong), dan terbukti bermanfaat untuk memperkirakan
pertumbuhan vegetatif, terutama pada tanaman belum menghasilkan (TBM). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Gb 2
memperlihatkan trend penampang melintang petiolus dibandingkan dengan umur
tanaman. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Berat
kering daun daun juga terlihat ada hubungan dengan penampang melintang petiolus
dan tidak berhubungan dengan umur tanaman serta perlakuan, dan hal ini berlaku
sampai dengan daun 25. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Meskipun
dimensi rachis dan helai anak daun tidak berubah oleh umur daun, kandungan
bahan kering dan petiolus bertambah. Pada daun tua, berat keringnya merupakan
berat kering akhir yang dicapai oleh sehelai daun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style='width:449.25pt;height:342pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.jpg"
o:title="luas daun 0003" croptop="28030f" cropbottom="18593f" cropleft="9805f"
cropright="20739f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="456" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.jpg" v:shapes="_x0000_i1027" width="599" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Tingkat produksi daun<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Tingkat
produksi daun bervariasi sesuai dengan umur tanaman (gambar 3). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Tingkat
maksimum yaitu lebih dari 40 daun per tahun dicapai selama 1 – 2 tahun dan
menurun antara 18 – 24 daun per tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Ada
pengaruh iklim terhadap produksi daun. Selama musim kemarau, pembukaan helai
daun terlambat meskipun daun secara kontinu memanjang dan mengakumulasi pada
tahap ’tombak’. Pada musim<span> </span>hujan, tunas
daun membuka diikuti dengan perkembangan struktur daun yang normal. Hal
tersebut merupakan bagian kecil dari perbedaan oleh perubahan musim tahunan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Pada
tanaman dewasa, ditemukan produksi 20 – 24 daun<span>
</span>dalam satu tahun. </span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Produksi
daun per tahun berbeda-beda tergantung iklim dan curah hujan daerah setempat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Selain
oleh curah hujan, pemupukan nitrogen juga mempengaruhi produksi daun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Semakin
subur suatu tempat, maka produksi daun semakin meningkat. </span><span lang="SV">Defoliasi akan meningkatkan produksi daun, tetapi
menurunkan ukuran daun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style='width:474pt;height:176.25pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.jpg"
o:title="luas daun 0004" croptop="5647f" cropbottom="50588f" cropleft="21759f"
cropright="3827f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="235" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg" v:shapes="_x0000_i1028" width="632" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style='width:485.25pt;height:279.75pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.jpg"
o:title="luas daun 0004" croptop="22472f" cropbottom="26981f" cropleft="21717f"
cropright="4441f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="373" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image017.jpg" v:shapes="_x0000_i1029" width="647" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Durasi / masa hidup daun<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Jumlah
total daun pada skala perkebunan tergantung pada metode panen dan prunning. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
kondisi tanaman tanpa prunning, maka durasi / masa hidup daun tergantung pada intensitas
cahaya yang mencapai daun melewati kanopi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
penanaman dengan kepadatan tinggi, maka<span>
</span>masa hidup daun lebih pendek. Pada Pada kepadatan penanaman normal yaitu
140 – 150 tanaman per hektar, tanpa prunning, penuaan daun pada daun 48 – 50.
Pada kepadatan tinggi, penuaan daun menjadi lebih awal, yaitu pada daun 35.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Batang</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75"
style='width:279pt;height:252pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.jpg"
o:title="Anatomi Kelapa Sawit2" croptop="37260f" cropbottom="4288f"
cropleft="7263f" cropright="20747f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="336" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image019.jpg" v:shapes="_x0000_i1030" width="372" /><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]-->Pertumbuhan awal batang kelapa sawit merupakan
fase pertambahan diameter pada pangkal batang dengan satu meristem terminal. <span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Seperti
fungsi batang pada umumnya, batang kelapa sawit mempunyai fungsi sebagai
pendukung bagian tumbuhan di atas tanah (daun dan bunga), sebagai tempat arus
air, unsure hara dan makanan melalui berkas pengangkut (fungsi transportasi)
dan dapat juga berfungsi sebagai tempat makanan cadangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Struktur
morfologi batang bulat, tersusun oleh pangkal batang yang serupa bonggol,
batang yang memanjang tertutup oleh pelepah daun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Struktur
anatomi batang, dari luar berturut-turut: kulit batang yang dibentuk oleh
pelebaran pelepah yang mengelilingi batang, perisikel yang merupakan batas
silinder pusat, serta silinder pusat yang terdiri dari berkas-berkas buluh
pengangkut, seperti struktur anatomi batang Monocotyleoneae pada umumnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Batang
kelapa sawit tidak mempunyai cambium dan tanpa percabangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Kadang-kadang
seolah-olah muncul cabang yang sebenarnya adalah pertumbuhan meristem apex yang
rusak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Tunas
mempunyai diameter 10-12 cm dengan panjang 2,5 – 4,0 cm pada ujung batang
dengan meristem apikal, terlindung oleh pelepah dari daun yang belum membuka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Serangan
hama kumbang dapat merusakkan meristem apical.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Seperti
umumnya pada tanaman Palmae, batang tanaman kelapa sawit terdiri atas suatu
massa berkas pengangkut yang diselubungi oleh jaringan parenkim. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Tidak
ada penebalan sekunder, dan <span> </span>diameter
pangkal hampir sama dengan diameter pucuk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Meristem
apikal terletak tepat pada pucuk batang, memproduksi primordia daun, batang,
dan bunga majemuk.<span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Penebalan
batang ditentukan oleh meristem penebalan primer, yang terletak tepat di bawah
meristem apex dan ditentukan oleh aktivitas meristem dan pangkal daun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Formasi
depresi pucuk juga ditentukan oleh aktivitas meristem tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
tahun pertama dan kedua pertumbuhan kelapa sawit, pertumbuhan menebal lebih
dominan, memberikan pelebaran pangkal batang hingga mencapai diameter 60 cm. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Di
atas pangkal batang selanjutnya diameter mengecil, sekitar 40 cm dan
pertumbuhan memanjang terjadi lebih cepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Biasanya,
batang kelapa sawit tumbuh memanjang 35 – 75 cm tiap tahun, ditentukan oleh
kondisi pertumbuhan dan variasi genetik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
awal pertumbuhan batang sampai berumur 3 tahun (fase 1) , batang tidak nampak
karena tertutup pelepah, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
tahap pertumbuhan berikutnya (fase 2), pertambahan panjang batang mencapai
kecepatan tumbuh 25 – 50 cm/ tahun hingga berumur 12 tahun dengan diameter
pangkal batang 75 cm dan ujung batang 22 cm. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Tingkat
produksi daun dan pertumbuhan batang terlihat independen; panjang internodus
bervariasi 14 – 23 mm atau 15 mm pada umur 4,5 tahun sampai 25 mm pada umur
10,5 tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Data
berat kering batang kelapa sawit bervariasi pada umur yang berbeda. Rerata
kepadatan batang (berat kering) bertambah sesuai dengan umur tanaman. Kandungan
bahan kering bervariasi dari pangkal hingga pucuk batang, serta dari tengah
hingga bagian luar batang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Batang
tertutup oleh pangkal daun tua sampai tanaman kelapa sawit berumur 11 – 15
tahun. Pada waktu ini, sisa pangkal batang gugur, biasanya dari tengah batang
ke arah atas dan bawah. Batang yang telah tua pada umumnya telah bebas dari
perlekatan pangkal daun, kecuali bagian yang terletak di bawah tajuk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Sistem
berkas pengangkut kelapa sawit memperlihatkan struktur batang Monocotyledoneae
yang memiliki sistem berkas pengangkut luar dan dalam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
batang kelapa, sistem dalam terdiri dari sekitar 20.000 berkas pengangkut dan
sistem luar terdiri dari sejumlah berkas serabut kortikal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Berkas
pengangkut semuanya menuju ke daun serta ke arah pangkal daun tua, tetapi
sebelum basuk ke daun, setiap berkas memproduksi beberapa percabangan yang
bergabung dengan berkas di sebelahnya. Dengan demikian, terjadi saling hubungan
antara semua berkas pengangkut dan bagian lain dari batang dalam bentuk kontak
vaskular secara langsung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
tanaman kelapa yang besar, seperti pada kelapa sawit, berkas pengangkut yang baru
muncul pada sistem luar, dan sejumlah berkas pada irisan melintang batang pada
ketinggian berbeda akan nampak sama. Percabangan berkas dari berkas utama selain
masuk ke daun juga menuju bunga aksilar serta menuju ketiak daun lain yang
lebih tinggi pada batang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Satu
sistem berkas pengangkut palma adalah daya hidup sel-sel floem yang lama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Sel-sel
tersebut bertanggungjawab atas transpor hasil asimilasi ke arah bawah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada tanaman
Dicotyledoneae dengan penebalan sekunder akan diganti setiap tahun atau pada
masa hidupnya 5 -10 tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
palma, tanpa pertumbuhan sekunder batang, sel-sel harus tetap berfungsi
sepanjang hidupnya. Misalnya pada palma <i>Sabal
</i>dan <i>Cocos</i>, floem mempunyai umur
hingga 50 tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Perbedaan
dari floem berumur pendek pada sebagian besar Angiospermae adalah pada tidak
adanya ’slime’ dan kalose (suatu polisakarida), keduanya berasosiasi/ bergabung
dengan penyumbatan buluh tapis antara buluh tapis yang berdekatan. Hanya pada
berkas yang menuju ke arah daun yang gugur atau mati menunjukkan adanya kalose,
mengawali rusaknya dinding buluh tapis dan berhenti dengan adanya pertumbuhan
sel-sel parenkim ke arah luar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Pada
floem sejumlah tanaman palma, termasuk kelapa sawit, dapat ditemukan sisa-sisa
kalose pada beberapa tapisan yang berperan dalam buluh tapis. ’Slime’ ditemukan
pada buluh tapis beberapa spesies, tetapi tidak ditemukan pada kelapa sawit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Filotaksis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Filotaksis atau
aransemen/ tata letak daun pada batang nampaknya perlu perhatian, karena pola
pola tersebut sering ditunjukkan oleh pangkal daun yang berkayu dan kuat.
sejumlah tulisan telah membahas filotaksis pada tanaman kelapa sawit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada tanaman
kelapa sawit, seperti juga pada sejumlah besar tanaman lain, primordia daun
diproduksi dengan pola spiral pada pucuk batang; spiral ini dikenal sebagai
spiral genetik. Tiap primordia daun dipisahkan dari yang lain pada spiral
genetik dalam sudut tertentu, yang disebut sudut divergen sekitar 137,5</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">˚ </span><span lang="SV">(disebut sudut Fibonacci). Pada suatu
tanaman, deret Fibonacci selalu konsisten ke arah kanan atau kiri dari
primordia sebelumnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada umunya di
pucuk, variasi set spiral atau pirositik dapat digambarkan melewati primordia
yang berdekatan atau melalui pangkal daun dewasa yang berdekatan. Set spiral
ini mengikuti seri Fibonacci 1 : 1 : 2 : 3 : 5 : 8 : 13 : 21 ......, setiap
angka merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Pada batang kelapa sawit
dewasa, umumnya setiap set mempunyai 8 parasitik, tetapi ada juga yang
mempunyai 5 atau 13 atau 21 parasitik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada tanaman yang
tumbuh baik, dua set spiral akan terlihat, delapan ke satu arah, 13 ke arah
lain. Pengaturan demikian disebut (8 + 13). Jika pangkal daun dihitung sesuai
urutan terbentuknya (spiral genetik) maka akan jelas, bahwa setiap 8 daun
nampak mempunyai spiral yang mirip, sedangkan pada jalur lain, setiap 13
daun<span> </span>nampak terletak pada spiral yang
sama (lebih vertikal). Jarak antara dua daun dalam 13 sppiral atau parasitik
adalah ukuran waktu terbentuknya 13 daun dan diistilahkan plastocjhrone.
Parasitik ain dapat terlihat pada palma (Gb 2.3) – tiga misalnya, tetapi jumlah
parasitik yang lebih banyak mempunyai posisi yang lebih vertikal. Misalnya 21
parasitik<span> </span>yang hampir vertikal dapat
dibedakan pada diagram. Spiral daun pada dua arah, ke arah kiri atau kanan,
hampir 53% tanaman ke arah kiri. Tetapi ada bukti bahwa arah ini tidak genetis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Penelitian lebih
modern mengenai filotaksis pada kelapa sawit berdasarkan pada Index Phyllotaxis
oleh Richard yang dihitung dari ratio plastochrone, adalah ratio antara jarak
transversal primordium dari pusat dan dari<span>
</span>primordium terdekat. Lebih sederhananya, suatu index filotaxis yang
ekuivalen dapat dihitung dari radius silinder tanaman palma dan jarak longitudinal
yang memisahkan dua daun yang terpisah oleh spiral genetik. Modifikasi index
ini dihasilkan dari tingkat perbedaan pertumbuhan longitudinal dan radial
selama perkembangan dan mungkin menyertakan penyebab fisiologi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Filotaksis dapat
ditentukan secara unik ke dalam istilah sudut divergensi dan rasio
plastochrone, yaitu rasio jarak antara dua primordia berturut turut dari pusat
apikal. Indeks filotaksis ditentukan berdasarkan rasioplastochrone seperti yang
terlihat pada irisan melintang. Indeks filotaksis ekuivalen (Equivalent
phyllotaxis index = EPI) adalah suatu pengukuran filotaksis berdasarkan
permukaan apikal aktual. Pada batang silindris, EPI merupakan fungsi dari
jari-jari batang dan panjang internodus. Rasio plastochrone tergantung pada
tingkat pertumbuhan jari-jari dan tingkat produksi daun; pada beberapa keadaan,
deduksi / keputusan dapat dibuat mengenai volume tingkat pertumbuhan jaringan
apikal. Pengukuran EPI pada kelapa sawit dan perkiraan volume tingkat
pertumbuhan relatif apex tidak lebih dari 1,4% per hari; yang menarik, nilai
ini sesuai dengan tingkat pertumbuhan berat kering seedling kelapa sawit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Tata letak
filotaksik spikelet pada axis inflorescentia dan bunga pada spikelet diamati
dengan model EPI pada Plamae <i>pisifera </i>pada
inflorescentia muda, meskipun akan terjadi kegagalan pemasakan tandan. </span><span lang="IT">Korelasi terdapat antara EPI dan berat
tandan pada <i>dura </i>dan <i>tenera</i>, sementara EPI pada
inflorescentia <i>pisifera</i> seperti pada
EPI <i>dura </i>dan <i>tenera.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Kemungkinan
penggunaan EPI untuk seleksi hibrid interspesific <i>E. guineensis x E. oleifera </i>yang dibandingkan dengan <i>E. guineensis </i>, dan mencari perbedaan
pada rasio yang sama seperti pada komponen hasil misalnya berat tandan.
Bagaimanapun, rasio yang mirip antara rerata tidak berkorelasi dengan jenis
sehingga tidak dapat dipergunakan untuk seleksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="FI">Perakaran</span></b><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1036" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:6pt;margin-top:7.2pt;
width:166.05pt;height:242.35pt;z-index:251662848'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg"
o:title="Anatomi Kelapa Sawit" croptop="15468f" cropbottom="6106f"
cropleft="8309f" cropright="14662f"/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="323" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image021.jpg" v:shapes="_x0000_s1036" width="221" /><!--[endif]--><span lang="FI"><span> </span></span><span lang="SV">Kelapa sawit mempunyai sistem perakaran
akar serabut (adventitious root; akar adventif) yang tumbuh dari pangkal
batang. Sistem akar serabut adalah sistem perakaran yang terdapat pada tumbuhan
Monocotyledoneae pada umumnya. Pada tumbuhan Monocotyledoneae, akar primer
(radix primer) yang muncul dari embrio akan segera mati dan digantikan oleh
akar adventiv yang tumbuh bersamaan dari pangkal batang. Perakaran adventif
tumbuh dan membentuk akar sekunder, tersier dan kuarter yang menyebar
melingkari batang pokok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1033" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:106.95pt;
margin-top:1.85pt;width:203pt;height:281pt;z-index:251659776'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="375" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image023.jpg" v:shapes="_x0000_s1033" width="271" /><!--[endif]--><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Karangan Bunga (Inflorescentia)</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Karangan
bunga pada kelapa sawit merupakan tandan majemuk. Kuncup karangan bunga
terbentuk pada ketiak daun, pada setiap ketiak daun terdapat satu karangan
bunga, yang kemudian banyak yang gugur, sehingga beberapa ketiak daun tidak
mempunyai karangan bunga. Dalam tahap perkembangannya, karangan bunga ini dapat
berkembang menjadi karangan bunga betina atau jantan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada
awal perkembangan inflorescentia, sekitar umur 2,5 – 3 tahun, pada waktu ini,
karangan bunga terselubungi oleh daun. Sesaat sebelum anthesis (polinasi),
karangan bunga muncul dari ketiak daun. Anthesis terjadi di dalam ketiak daun
20 pada tanaman kelapa sawit yang berumur 2 – 4 tahun;<span> </span>pada tanaman yang lebih tua, anthesis dapat
terjadi pada daun yang lebih muda, sekitar daun 15 pada tanaman yang berumur 12
tahun atau lebih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Inflorescentia
jantan maupun betina mempunyai sumbu pusat, yang muncul dari pangkal<span> </span>dua besar,
diselubungi oleh bractea (spathes) yang menutup seluruh inflorescentia sampai
sesaat sebelum polinasi. Bekas sumbu pusat muncul banyak bractea triangular,
sebagian besar subtend cabang (spikelet). Tata letak filotaksis spikelet<span> </span>pada sumbu utama bunga jantan maupun betina
mirip, meskipun dapat berubah sesuai dengan umur tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Morfologi
spikelet inflorescentia jantan dan betina berbeda, meskipun pada inflorescentia
betina juga muncul bunga jantan yang kemudian gugur; inflorescentia jantan kadang-kadang
mempunyai beberapa bunga betina pada bagian pangkal spikelet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Tiap
spikelet betina muncul sekitar 10 – 12 kelompok bunga atau kluster bunga;
Kluster bunga adalah satu seri percabanagn simpodial yang terkumpul, dari
tempat yang lebih tinggi secara berturut-turut, masing-masing muncul satu
bracteola dari posisi sebelumnya. Gb 2.4. memperlihatkan satu kelompok
trifloral kelapa sawit dengan bunga betina pada pusat/ tengah, dan satu bunga
jantan kecil (biasanya gugur) pada setiap sisi. </span><span lang="NO-BOK">Gb 2.4b menunjukkan tata letak bagian-bagian
dari kelompok tersebut. Gb 2.4c. menunjukkan diagram sistem percabangan bunga;
percabangan kedua terletak ke arah kiri dari bunga betina, dan percabanagn
ketiga dengan bracteola dan bunga betina, muncul dari ketiak dan tertutup
olehnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada
karangan bunga betina, dalam satu tandan terdapat sekitar 100 spica (spikelet)
dengan lebih dari 4000 kuncup bunga.<span>
</span>Spikelet berkembang akropetal di dalam karangan bunga (semakin muda
semakin dekat dengan ujung tandan). Tiap spikelet mempunyai 12 – 30 bunga.
Tandan mempunyai seludang bunga (bractea).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada
karangan bunga jantan, tandan mempunyai sekitar 160 spikelet, tiap spikelet
mempunyai 600 – 1500 bunga jantan, sehingga jumlah total bunga jantan dalam
satu tandan dapat mencapai 126.000 bunga dengan jumlah pollen sekitar 900 juta
dengan berat 40g/tandan. Pada bunga jantan, terdapat duri pada ujung spikelet.
Kondisi lingkungan mempengaruhi produksi tandan tersebut.<span> </span>Tandan mempunyai seludang bunga (bractea).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Bunga<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1034" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:0;margin-top:12.6pt;
width:219.4pt;height:380.7pt;z-index:251660800'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.jpg"
o:title="Anatomi Kelapa Sawit4" croptop="8801f" cropbottom="15381f"
cropleft="14285f" cropright="17575f"/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="508" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image025.jpg" v:shapes="_x0000_s1034" width="293" /><!--[endif]--><b><span lang="SV">Bunga betina</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Bunga betina
tersusun oleh bracteole pada pangkal bunga, perianthium (perhiasan bunga) dan
putik (stigma) yang mempunyai 3 carpella (daun buah). Sebelum anthesis, stigma
menutup dan setelah anthesis stigma nampak/muncul. Stigma pada bunga yang belum
dibuahi berwarna putih dan pink sampai coklat, setelah dibuahi berwarna hitam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Bunga jantan</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Bunga jantan<span> </span>tersusun oleh bracteole, 3 helai perianthium
(perhiasan bunga) dan 6 helai benang sari (stamen) dengan pangkal berlekatan
membentuk tabung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Sex ratio </span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Kelapa sawit
merupakan tumbuhan monoecious (berumah satu; bunga jantan dan bunga betina
terdapat dalam satu pohon).<span> </span>Sex ratio
merupakan perbandingan tandan bunga betina dengan seluruh tandan. Produksi
pohon tergantung dari sex ratio ini. Sex ratio ditentukan oleh genetic, umur
pohon, nutrisi, pemupukan dan kondisi lingkungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Buah dan biji<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Buah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1027" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:4in;margin-top:4.55pt;
width:203.4pt;height:137.5pt;z-index:251653632'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image026.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="183" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.jpg" v:shapes="_x0000_s1027" width="271" /><!--[endif]--><span lang="SV">Buah kelapa sawit termasuk ke dalam jenis buah
batu (drupa). Waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan buah dari masa pembungaan
berkisar 5 – 6 bulan. Buah muncul dari spikelet yang tersusun spiral dalam
tandan yang penuh dengan berat bervariasi antara 10 – 90 kg. Buah kelapa sawit
tersusun atas: 1) Perikarp (pericarpium; dinding buah) dapat dibedakan menjadi
tiga lapisan, yaitu: a) exocarpium/ eksokarp (kulit terluar), b) mesocarpium/
mesokarp (kulit tengah) disebut juga pulp atau cangkang dan mengandung minyak
sawit, c) endocarpium / endocarp (kulit dalam) yang berbatasan langsung dengan 2)
ruang biji, keras, terdiri dari a) kernel atau inti yang mengandung minyak
kernel dan b) endosperm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:9pt;margin-top:9pt;
width:207pt;height:132.25pt;z-index:251654656'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.png"
o:title=""/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="176" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image029.jpg" v:shapes="_x0000_s1028" width="276" /><!--[endif]--><span lang="SV"><span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Berdasarkan warna
eksokarp, buah kelapa sawit dibedakan menjadi tiga, yaitu:<br />
a). Nigrescens (yang paling umum ditemui): buah muda diujungnya berwarna violet
sampai hitam, ke arah basal berwarna gading, mengandung banyak karoteoid.
Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : a.1. Rubro-nigrescens: buah masak berwarna
orange kemerahan gelap dengan warna coklat pada daerah ujung. A.2.
Rutilo-nigrescens: buah masak berwarna orange pucat dengan warna hitam pada
bagian ujung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">b). Virescens
(jarang): buah muda berwarna hijau, buah masak berwarna jingga kemerahan pucat
dengan ujung sedkit kehijauan. Sedikit atau tidak mengandung anthocyan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">c). Albescens
(sangat jarang): buah muda berwarna hijau tua, buah masak berwarna kuning pucat
atau warna gading dengan ujung berwarna kehitaman atau hijau, sedikit atau<span> </span>tidak mengandung karoten.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Biji<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Di antara beberapa
tipe, terdapat variasi ketebalan cangkang. Dura mempunyai cangkang (shell) yang
tebal, sedangkan pisifera tanpa cangkang. Tenera yang merupakan hybrid dari
dura dan pisifera mempunyai cangkang tipis. Biji terdiri dari embrio yang
tersimpan dalam kernel dan disebungi oleh kulit biji (testa). Biji kelapa sawit
disebut nut, merupakan bagian yang tertinggal setelah minyak sawit diperas dari
mesokarp. </span>Nut mempunyai 3 karpela. Tipe kecambah kelapa sawit adalah
hipogeal.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span> </span><span lang="SV">Karakter buah kelapa sawit yang
berkaitan dengan kepentingan ekonomi adalah ketebalan cangkang (shell). Ketebalan
cangkang diatur oleh gen tunggal. Homozigot pisifera tidak bercangkang (sh</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">¯</span><span lang="SV">, sh</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">¯</span><span lang="SV">); Kebanyakan tanaman pisifera gagal membentuk
buah, sehingga pisifera tidak dipergunakan untuk kepentingan komersial/
konsumsi. Meskipun demikian, apabila tandan pisifera rajin disemprot dengan
auksin sesudah polinasi, maka buah dapat terbentuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Homozigot lain
adalah <i>dura </i><span> </span>(sh<sup>+</sup>, sh<sup>+</sup>), mempunyai
cangkang tebal. Heterozigot <i>tenera</i>
mempunyai cangkang tipis, yang dikelilingi oleh cincin serabut mesokarp. <i>Tenera </i>merupakan buah yang dibentuk
unuktujuan komersial, karena sebagian besar perikarpnya terdiri dari mesokarp
yang mengandung minyak dabandingkan dengan <i>dura.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Perkembangan buah kelapa sawit.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l7 level1 lfo8; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Setelah<span> </span>fertlisasi, bakal buah pada bunga betina akan
berkembang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l7 level1 lfo8; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Endosperm
berbentuk cairan sampai umur buah 60 – 70 hari (9 - 10 minggu) sesudah
polinasi, dan berbentuk gelatin /gel sampai umur buah 100 hari (14 minggu). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l7 level1 lfo8; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Berat
minyak per kernel memperlihatkan peningkatan dari umur buah 70 sampai 140 hari
(10 sampai 20 minggu), yaitu psampai masak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l7 level1 lfo8; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span>Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Berat
kering kernel bertambah, dan kandungan minyak mempunyai proporsi yang tetap
dengan berat keringnya sejak umur buah 110 hari (16 minggu). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Test viabilitas
dengan tetrazolium pada embrio dari berbagai umur buah. Test ini membedakan
jaringan yang melakukan respirasi dan tidak ada respirasi, dan anehnya,
ditemukan tidak adanya respirasi pada embrio muda sampai umur 110 hari sesudah
polinasi, dan hal ini tidak menunjukkan viabilitasnya, oleh karena, pada umur
buah 70 hari, embrio mampu tumbuh pada medium kultur jaringan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Minyak terkandung
di dalam mesokarp sebaik pada endosperm pada buah masak, tetapi minyak ini
mempunyai komposisi yang berbeda, dan secara komersial, diekstraksi terpisah.
Sebagian besar minyak di dalam mesokarp disintesis pada umur buah 120 hari
sesudah anthesis, dan nampaknya, sintesis minyak di dalam buah berhenti pada
saat buah gugur. Sintesis minyak yang terjadi sesudah panen dapat diabaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pengguguran buah
terjadi pada umur buah 150 – 155 hari sesudah polinasi (5 bulan, dengan kisaran
umur 120 – 200 hari sesudah polinasi, dan seluruh buah gugur dalam kurun waktu
2 – 4 minggu pada tandan besar yang masak. Pengguguran buah dapat ditunda
dengan perlakuan auksin, giberelin dan ethepon, padahal diketahui bahwa etilen
yang terlepas dari ethepon akan mempercepat gugurnya buah. </span><span lang="IT">Hal ini mungkin disebabkan carrier di
dalam formulasi ethepon dibandingkan etilen. Hal ini masih memerlukan
percobaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Hubungan antara
pengguguran buah dan kandungan minyak mesokarp belum jelas, tetapi hal ini
penting terhadap panen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1035" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:12pt;margin-top:15.35pt;
width:256.5pt;height:261pt;z-index:251661824'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.jpg"
o:title="Anatomi Kelapa Sawit5" croptop="25476f" cropbottom="14434f"
cropleft="13846f" cropright="16094f"/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="348" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image031.jpg" v:shapes="_x0000_s1035" width="342" /><!--[endif]--><span lang="IT"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IT">Perkecambahan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:6pt;margin-top:12.6pt;
width:365.6pt;height:446.35pt;z-index:251652608'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIB~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image032.jpg"
o:title="Anatomi Kelapa Sawit6" croptop="6740f" cropbottom="17236f"
cropleft="6470f" cropright="9465f"/>
<w:wrap type="square"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img align="left" height="595" hspace="12" src="file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image033.jpg" v:shapes="_x0000_s1026" width="487" /><!--[endif]--><span lang="IT"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Perkecambahan pada
biji kelapa sawit memerlukan kondisi yang dikontrol di dalam nursery, dan
kecambah dipelihara selama satu tahun sebelum ditanam di lapangan.
Perkecambahan biji dapat dilakukan di lapangan, akan tetapi sering mengalami
kematian karena kekeringan, hama dan penyakit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Anatomi biji
kelapa sawit sebagai berikut: Biji terdiri dari embrio yang dislubungi
endosperm dan dikelilingi oleh kulit biji yang tipis (testa). Kernel tersimpan
di dalam cangkang (pada biji <i>dura </i>dan
<i>tenera</i>). Cangkang mempunyai pori
benih (germ pore), terdiri dari area cangkang yang sangat tipis yang tertutupi
oleh sumbat serabut, dimana terdapat embrio. </span><span lang="SV">Antara embrio dan cangkang terdapat lapisan tipis
endosperm dan testa yang disebut operculum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Ketika perkecambahan
dimulai, embrio memanjang, lapisan absisin di sekitar operculum hilang dan
embrio menembus keluar melewati pori benih (germ pore). Pada waktu yang sama,
ujung dalam embrio, haustorium, mulai tumbuh dan menyerap endosperm, kadang
membentuk massa jaringan serupa spons yang mengisi kernel.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Ketika dipanen
dari pohonnya, biji kelapa sawit dalam kondisi dorman. Pada kondisi alam di
Afrika barat, perkecambahan terjadi secara sporadis selama kurun waktu beberapa
tahun, yang melonjak setiap akhir musim kemarau. Pada kondisi di perkebunan
perkecambahan diusahakan pada periode singkat dalam jumlah besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Embrio kelapa
sawit tidak dorman dan segera memanjnag apabila sudah muncul dari kernel.
Tingkat pertumbuhan rendah, dibandingkan dengan perkecambahan pada umumnya.
Diketahui bahwa untuk berkecambah, embrio membutuhkan beberapa faktor
pertumbuhan dari endosperm. Embrio kelapa sawit dapat tumbuh baik pada medium
kultur jaringan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Kernel utuh
mempunyai sisa dorman sampai 6 bulan. Dormansi ini dapat diatasi dengan
pemanasan 40</span><span lang="IT" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IT;">˚</span><span lang="IT">C
selama 80 hari; konsentrasi oksigen yang tinggi memacu perkecambahan jika
diperlakukan sesudah perlakuan temperatur panas, tunas kecambah segera muncul
pada pendinginan sesudah suhu panas. Penelitian lain memperlihatkan terjadinya
70% perkecambahan sesudah perlakuan pemanasan pada temperatur 60 </span><span lang="IT" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IT;">˚</span><span lang="IT">C selama 40 hari pada biji Deli
dura,tetapi tidak semua biji mempunyai respon sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Meskipun metode
panas kering dipergunakan dalam produksi benih, fisiologi dormansi dan
perkecambahan belum diketahui secara pasti. Kemungkinan konsentrasi minimum
oksigen di dalam jaringan embrio dibutuhkan untuk perkecambahan, minimum ini
menurun dalam waktu pada saat ketergantungan terhadap temperatur, tetapi
mengapa konentrasi minimum dibutuhkan, belum diketahui penyebabnya. Kemungkinan
inhibitor perkecambahan akan rusak oleh oksidasi. Diketahui pula bahwa,
pemanjangan embrio dapat terjadi pada waktu masih terjadi kontak dengan
endosperm, menunjukkan bahwa setidaknya ada satu ujung yang bebas tumbuh. Jika
kedua ujung masih terselubungi, maka meskipun embrio diekspose dengan udara,
pemanjangan tidak terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa endosperm berpengaruh
terhadap perkecambahan<span> </span>secara mekanis,
dan bukan karena adanya inhibitor di dalamnya. Mungkin perlakuan pemanasan
memacu rusaknya lapisan absisi yang berbatasan dengan operculum yang mengurangi
kekuatan embrio untuk menembus lapisan. Oksigen mungkin dibutuhkan untuk
respirasi embrio, konsentrasi tinggi menambah tingkat difusi ke dalam biji, dan
meningkatkan tingkat pertumbuhan embrio. Hilangnya dormansi secara bertahap di
dalam cadangan makanan merupakan hasil dari rusaknya lapisan absisi atau dari
difusi oksigen secara perlahan ke dalam biji.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Pada spesies lain,
zat pengatur pertumbuhan sering dipergunakan untuk memecah dormansi. Akan
tetapi auksin tidak dapat dipergunakan untuk memacu perkecambahan embrio kernel
kelapa sawit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IT">Awal pertumbuhan kecambah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; mso-ansi-language: IT;">Perkecambahan membutuhkan waktu 3 bulan untuk menjadi
tanaman yang siap melakukan fotosintesis dan menyerap nutrisi dari dalam tanah.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; mso-ansi-language: IT;">Plumule muncul dari lubang plumule setelah radikula
mencapai panjang 1 cm. Akar adventif pertama diproduksi pada satu cincin di
atas sambungan radikula – hipokotil dan mereka muncul sebagai akar sekunder
sebelum daun pertama berkembang. Radikula terus tumbuh sekitar 6 bulan dan
mencapai panjang 15 cm. Sesudahnya, sejumlah akar primer berkembang pada tempat
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; mso-ansi-language: IT;">Dua sheath plumular diproduksi seelum daun yang hijau
muncul yang kemudian dikenal sebagai helai daun, yang muncul sekitar 1 bulan
sesudah berkecambah. Sesudahnya, setiap 1 bulan akan diproduksi satu daun
sampai kecambah berumur 6 bulan. Tahap 4 daun biasanya sudah siap untuk
transplanting kecambah prenursery ke nursery, yaitu sekitar umur 4 bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Selama beberapa
minggu pertama pertumbuhannya, kecambah tergantung pada cadangan makanan di
dalam endosperm. Cadangan makanan utama adalah lemak. Selama awal
perkecambahan, lemak cadangan secara perlahan hilang dari endosperm, sekitar
80% setelah 90 hari berkecambah, dan 98% setelah 160 hari berkecambah. Lemak
diabsorbsi dari endosperm oleh lapisan luar haustorium, dan diubah menjadi gula
yang ditranspor ke akar dan tunas kecambah yang baru tumbuh; kandungan lemak
dari haustorium, akar dan batang tinggal sedikit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Beberapa senyawa karbon
cadangan dipergunakan dalam respirasi, yaitu dalam pengubahan dari lemak
menjadi karbohidrat dan di haustorium, pertumbuhan akar dan batang, dan biji
dan kecambah kehilangan berat pada beberapa minggu awal perkecambahan, sekitar
20% pada 20 hari pertama perkecambahan. Antara 20 – 40 hari, helai daun pertama
mulai mengembang, fotosintesis dapat berlangsung, dan tanaman mulai bertambah
beratnya. Gambar 3.1. menunjukkan bahwa fotosintesis semakin efektif pada umur
45 hari, dan pada waktu helai daun pertama mengembang penuh, dan daun kedua
mulai mengembang; Pada waktu ini penurunan berat endosperm bersamaan dengan
peningkatan berat haustorium, akar dan batang. Kecambah masih sedikit memiliki
ketergantunagn terhadap supply cadangan makanan sampai kecambah berumur 60
hari. Sebelum waktu ini, penghilangan biji akan menyebabkan perununan
pertumbuhan luas daun, tetai penghilangan endosperm yang terlambat tidk
meberikan pengaruh, meskipun endosperm akan terus diserap cadangan makanannya
oleh kecambah yang tumbuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Dua atau tiga daun
pertama silindris dan tidak mempunyai helaian daun. Daun berikutnya mempunyai
helai daun berbentuk lanset (daun ini kemudian disebut daun pertama) dan secara
berturut-turut muncul daun yang lanset, bifid, kemudian menyirip. Data tentang
perubahan bentuk daun dari daun pertama dan selanjutnya tidak bisa akurat, akan
tetapi diketahui bahwa sejak awal, pertulangan daun berbentuk menyirip. <span> </span>Daun lanset mempunyai tulang daun<span> </span>sepanjang setengah dari panjang helai daun,
dan dari tulang daun ini akan muncul anak tulang daun yang berpasangan
sepanjang helai daun. Pada daun yang berbentuk bifid, suatu split berkembang
pada helai daun antara pasangan vena teratas, dan memanjang sepanjang tulang
daun. Daun berikutnya pada vena yang lebih rendah juga terpisah oleh split yang
membentuk anak daun. Pada daun yang berbentuk hampir menyirip, beberapa helai
anak daun pada tiap sisi masih terdapat sisa gabungan pada palma dewasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Daun menyirip yang
pertama berbeda dengan daun berikutnya yaitu daun tersebut tidak mempunyai
pulvini (basal swellings), anak daun yang lebih bawah (dan leaf sheath) tidak
degenerasi menjadi duri, dan anak daun kurang xeromorfik. Daun pertaa mempunyai
stomata pada kedua permukaan, sedangkan daun pada palma dewasa stomata terletak
pda epidermis bawah saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Transplanting
dilakukan setelah bibit berumur 12 – 14 minggu dengan jumlah daun sekitar 18 –
24 helai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pembungaan di
nursery jarang terjadi. Diketahui bahwa daun yang pertama kali mempunyai
inflorescentia pada ketiaknya adalah daun 24 sampai 34 dengan rerata 27
(dihitung dari awal silindris, daun tanpa pedang) atau antara daun 25 – 41
dengan rerata 35. Inflorescentia pertama abnormal dan biasanya gugur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Inflorescenti
pertama yang berkembang sempurna ditemukan antara daun 23 – 87 dengan rerata
42. Inflorescentia yang mengalami polinasi terjadi pada tanaman berumur 24
bulan atau 32 bulan, pada daun 48. Inflorescentia pertama yang berkembang
biasanya jantan; rerata ada 7 inflorescentia jantan yang muncul sebelum
inflorescentia betina muncul dalam satu palm. Tidak ada hubungan antara ukuran
dan morfologi daun serta jumlah daun pada saat produksi inflorescentia dimulai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Saat munculnya
inflorescentia dapat dikontrol oleh perlakuan zat pengatur tumbuh. Awal
pembungaan hanya sedikit perkembangannya, sedangkan tandan buah pertama kecil
dengan kandungan minyak yang rendah. Biasanya, bunga pertama dihilangkan;
perlakuan zat pengatur tumbuh untuk menunda pembungaan akan membuat
penghilangan bunga tidak perlu dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Pengukuran pertumbuhan seedling<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pengukuran
kertumbuhan tanaman biasanya dilakukan melalui pengukuran berat kering,
sehingga pertambahan berat kering menggambarkan pertambahan bahan tanaman yang
dihasilkan dari fotosintesis dan absorpsi mineral (biasanya kurang dari 10%
berat kering). Pengukuran langsung berat kering berarti merusak tanaman. Oleh
karena itu, perlu dikembangkan teknik yang tidak merusak tanaman. Sejumlah
parameter lain digunakan untuk mengukur pertumbuhan seedling kelapa sawit.
potensi fotosintesis, sedangkan produksi daun berkaitan dengan aktivitas
meristem apikal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Berat segar
seedling kelapa sawit meningkat secara eksponensial sesuai dengan umur tanaman;
produk jumlah dan panjang daun dari daun terpanjang mengikuti kecenderungan
yang mirip ehingga produk daun ini dapat digunakan sebagai parameter
pertumbuhan sedling yang tidak merusak tanamannya. Ada hubungan yang erat
antara berat segar tanaman bagian atas dan panjang daun terpanjang. Berat
kering sebesar 30% berat segar ditemukan secara konstan pada periode nursery,
sehingga panjang daun terpanjang berkorelasi dengan berat kering. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Luas daun
merupakan parameter yang sangat berguna. Area daun menyirip, pada seedling yang
lebih tua, dapat diperkirakan dengan metode Hardon <i>et al.</i>(1969). Sebelumnya, daun berbentuk lanset, panjang dan lebar
daun terbesar merupakan perkiraan luas yang bagus. Luas area riil mempunyai
proporsi konstan, sekitar 0,57 dari produk ini, tetapi pada pengukuran luas
daun relatif, faktor koreksi ini tidak diperlukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pengukuran berat
kering daun atau luas daun sekali saja hanya mempunyai nilai komparatif yang
kecil; akan lebih baik jika pengukuran dibuat dalam beberapa kali waktu
sehingga tingkat pertumbuhan dapat diukur. <i>Tingkat
pertumbuhan absolut,</i> pertambahan berat atau luas per satuan waktu dapat
dipergunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan sedling kelapa sawit. Tingkat
pertumbuhan absolut pada seedling akan terus meningkat dan seiring dengan
pertambahan umur seedling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada pertumbuhan
eksponensial, <i>tingkat pertumbuhan relatif
</i>(R<sub>w</sub> pertambahan berat kering per satuan berat kering per satuan
waktu) konstan, kontras dengan <i>tingkat
pertumbuhan absolut</i>, dan dapat menggunakan pengukuran pertumbuhan seedling
yang lebih atau kurang independen terhadap umur dan ukuran seedling. Pada
kenyataannya, R<sub>w</sub> jarang konstan, tetapi lebih bermanfaat dibanding
tingkat pertumbuhan absolut. Tingkat pertumbuhan relatif dapat dihitung dari
berat kering (W<sub>1</sub> dan W<sub>2</sub>) pada dua waktu (t<sub>1</sub>
dan t<sub>2</sub>) sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><span> </span></span>R<sub>w </sub><span> </span>=<span> </span>(ln W<sub>2</sub>
– ln W<sub>1</sub>)/(t<sub>2</sub> – t<sub>1</sub>)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Persamaan yang mirip dipergunakan pada pengukuran <i>tingkat pertumbuhan area daun </i><span> </span>(R<sub>a</sub> tingkat penambahan area / luas
daun per satuan area) dari dua kali pengurukan area daun. <span lang="SV">Pengukuran R<sub>w</sub> dari berat segar;
menunjukkan bahwa berat kering konstan terhadap berat segar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Daun kelapa sawit
diproduksi dalam sekuen regular dari satu set pengukuran. Mereka memperkirakan
bahwa dari area dua daun consecutive, dan diasumsikan tingkat konstan produksi
daun, nilai rerata R<sub>a</sub> dapat diperkirakan, yang nilainya sebagai
kriteria seleksi seedling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Ketika kedua
perkiraan area daun dan berat kering telah tersedia, dua parameter selanjutnya
dapat dihitung, yaitu rasio luas daun (F) dan tingkat asimilasi bersih (E).
Pada beberapa waktu, R<sub>w</sub><span>
</span>=<span> </span>E.F dan E dan F sangat membantu
dalam menjelaskan variasi R<sub>w</sub>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Rasio luas daun
adalah rasio luas daun terhadap berak kering, A/W, dan memberikan perkiraan
proporsi jaringan fotosintetik terhadap jaringan non-fotosintetik. Bahwa harus
dibuat peningkatan F melalui seleksi, dan seleksi tertentu mungkin ditampakkan
pada tahap seedling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Tingkat asimilasi
bersih, tingkat produksi bahan kering per satuan luas daun,menunjukkan
perkiraan produksi asimilasi bersih. Pada tanaman dewasa, pengukuran E adalah
nilai yang terbatas, sedangkan hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang
berbeda, tetapi selama pertumbuhan seedling dalam lingkungan nursery yang
relatif seragam, ini menunjukkan bahwa perbedaan dalam E akan menunjukkan
perbedaan nyata pada tingkat fotosintetik. Maka E juga dianggap sebagai
kriteria seleksi seedling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Rumus pendekatan
untuk penghitungan E tergantung pada hubungan antara luas daun (A) dan berat
kering (W). Pada seedling kelapa sawit, hubungan ini hampir linear, dan
persamaan 2 dapat dipergunakan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV"><span> </span></span><span lang="IT">E<span> </span>=<span> </span>(W<sub>2</sub> – W<sub>1</sub>) (ln A<sub>2</sub>
– ln A<sub>1</sub>)/(A<sub>2</sub> – A<sub>1</sub>) (t<sub>2</sub> – t<sub>1</sub>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Parameter
kelima yang menarik adalah rasio akar/batang, dihitung dari berat kering akar
dan batang dan daun, tetapi sejauh yang diketahui, rasio ini merusak tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Dalam
rangka seleksi seedling, parameter R<sub>w</sub>, R<sub>a </sub>, F dan E,
perkiraan di atas dapat dipergunakan, tetapi ditekankan bahwa penemuan suatu
parameter yang mudah diukur tidak mencukupi. Hal ini juga penting untuk
menunjukkan bahwa ada variasi yang banyk pada parameter, dan nilai seedling
berkaitan dengan beberapa karakteristik tanaman kelapa sawit dewasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Pada
beberapa eksperimen di nursery, menarik untuk mendiskusikan lebihd ari satu
parameter. Prosedur terbaik kemudian dapat dipergunakan sebagai pengukuran
secara berkala (mingguan atau bulanan), dan kurva yang tepat untuk hubungan
antara luas daun dalam waktu, berat kering dalam waktu, dengan analisis
regresi. Parameter tingkat pertumbuhan dapat diperoleh melalui diferensiasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Pada
publikasi, tingkat pertumbuhan relatif jarang digunakan, tetapi metode
pengukuran tingkat pertumbuhan dapat menghasilkan kesimpulan berdasarkan
eksperimen (Tabel 3.1). Terlihta bahwa seedlingdalam jumlah banyak mempunyai
luas area yang lebih besar pada 124 hari setelah tanam, dan tingkat pertumbuhan
absolut pada periode 30 – 124 hari; mungkin bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan
daun terhambat oleh polibag yang kecil. Bagaimanapun ada perbedaan luas daun
setelah 30 hari, dan kalkulasi tingkat pertumbuhan luas daun relatif
menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan. Kesimpulan yang tepat adalah
antara 30 – 124 hari ukuran polibag tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan luas
daun. Alasan perbedaan pada luas daun inisial belum diketahui, tetapi nampaknya
bukan pengaruh perbedaan polibag.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Tabel
3.1<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IT">Tipe nurery<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Berdaarkan
data di atas, terdapat bukti bahwa nursery dengan polibag satu tahap (dengan
penanaman langsung banyak biji yang berkecambah dalam satu polibag besar)
memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibanding nursery dua tahap (penanaman
dalam polibag kecil, diikuti transplanting pada polibag besar setelah 3 – 4
bulan).<span> </span>Misalnya, data lain
memperlihatkan hambatan pertumbuhan akar pada polibag kecil dan tingkat
asiilasi yang lebih rendah. Pertumbuhan di nursery (3 bulan etelah eedling
dipindah di tanah) mungkin lebih baik dibanding nursery satu tahap polibag, tetapi
stress transplanting biasanya terjadi setelah ditanam dari nursery, dan satu
tahap nursery merupakan metode terbaik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IT">Ukuran biji<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IT">Selama
4 bulan pertama sesudah berkecambah, pertumbuhan seedling dari biji berukuran
medium dan besar lebih baik dibanding yang berasal dari biji berukuran kecil.
Luas 4 daun pertama seedling sangat berkorelasi dengan berat kernel. Biji bear
mempunyai embrio yang lebih besar pula, yang dengan R<sub>w </sub><span> </span>konstan, maka akan diperoleh seedling yang
lebih besar; R<sub>w </sub><span> </span>dan R<sub>a</sub>
juga lebih besar, karena cadangan makanan biji besar lebih banyak. Selanjutnya,
antara 4 – 8 bulan, tanaman dari biji kecil<span>
</span>mempunyai R<sub>w</sub> , R<sub>a</sub> , dan E. <span> </span>Seiring dengan waktu di penanaman (13 bulan
setelah berkecambah) perbedaan menjadi tidak nyata antara tiga kelompok
tanaman, mungkin karena kompetisi di nursery mulai terjadi pada plot biji
besar, dan selanjutnya yang medium, baru yang kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Umur seedling<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Penurunan
yang cepat pada R<sub>w </sub>dan R<sub>a</sub> terjadi selama 6 – 8 minggu
pertama setelah berkecambah dengan penurunan yang bertahap (Gb 3.2). Nilai
tinggi terlihat selama eriode ketika kecambah memanfaatkan cadangan makanan
dari endosperm, dibandingkan dari hasil fotosintesis berdasarkan berat batang
dan akar.<span> </span>Jika haustorium dan kernel
diikutkan, R<sub>w </sub><span> </span>awal mungkin
negatif, selama kecambah dan biji kehilangan berat selama beberapa minggu
sesudah berkecambah. Pda waktu kecambah mulai autotrof sempurna, R<sub>w </sub><span> </span>rendah dan menurun secara nertahap seiring
dengan pertambahan umur selama periode prenursery.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Penurunan
R<sub>w</sub> seiring dengan umur diharapkan pada lingkungan yang konstan jika
rasio luas daun menurun sesuai umur. Bagaimanapun, penurunan R<sub>w</sub>
sesuai umur tanaman tidak selalu dapat diitemukan pada kelapa sawit,mungkin
karena pengaruh transplanting.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Pada
penelitian biji yang dikecambahkan pada polibag besar dan tanpa transplanting
ditemukan R<sub>w</sub> meningkat selama melewati periode transplanting.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Kecambah
yang ditransplanting pada umur 4 bulan menemukan bahwa R<sub>w</sub> dan E
meningkat setelah 31 minggu, sedangkan F menurun. Pertumbuhan terlihat setelah
10 – 15 minggu recovery setelah transplanting, ditambah radiasi matahari pada
musim kemarau. Hasil ini menunjukkan bahwa satu tahap nursery tanpa
transplanting terbukti lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Naungan dan radiasi matahari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Bebeapa
bentuk naungan ering dipergunkan di nursery, terutama untuk mengurangi kejadian
penyakit ’blast’.<span> </span>Pada kondisi
ternaungi, maka produk asimilat menurun, dan meskipun rasio luas daun
meningkat, R<sub>w</sub> menurun. E cenderung naik seiring dengan peningkatan
radiasi matahari lebih dari 4 bulan meskipun ada enemukan<span> </span>bahwa R<sub>w </sub><span> </span>tetap pada radiasi matahari harian selama 6
bulan <span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Ketersediaan
air tanah dan kelembaban atmosfer<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Pada suhu 25<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">˚</span>C
pada lingkungan yang terkontrol, terdapat beda yang kecil dalam panjang daun
antara seedling yang tumbuh pada kelembaban udara 60% dan 80%. <span lang="FI">Pemasukan air lebih banyak 60% pada seedling di
atmosfer yang lebih kering<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Apabila
pF tanah lebih besar dari 3,0 (tekanan kebasahan tanah = 1 atm), maka terjadi
penutupan stomata. Diketahui bahwa tekanan ketersediaan air tanah pada kondisi
ini dapat berkembang dalm 2 hari setelah penyiraman pada seedling dengan
polibag besar (umur 1 th).<span> </span>Lebih dari
periode 5 bulan, rerata tingkat asimilasi bersih pada sedling polibag menurun
secara linear sesuai dengan bertambahnya jumlah hari yang tanpa penyiraman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Gambaran
tersebut menunjukkan pentingnya penyiraman pada nursery polibag, dimana volume
tanah dipenuhi oleh perakaran seedling sehingga sangat terbatas. Jika irigasi
harian tidak memungkinkan, maka digunakan nursery lapangan sehingga volume
tanah lebih besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Berapa
banyakkah air yang dibutuhkan. Evapotranspirasi dari nursery lapangan di
Nigeria lebih dari 4,5 mm air per hari selama musim kemarau. Pada nursery
polibag bisa diperkirakan evapotranspirasinya melalui berat seluruh tanaman dan
polibag pada interval tertentu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="FI">Temperatur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Tingkat
pertumbuhan (yang diukur melalui panjang daun) bertambah sesuai dengan
temperatur, pada lingkungan yang terkontrol. Pada suhu 15</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">˚</span><span lang="FI">C pertumbuhan terhambat dan sebagian
seedling mati. Pada suhu 17,5</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">˚</span><span lang="FI">C
pertumbuhan sangat lambat, tetapi tidak terhambat, dan panjang daun bertambah
secara linear pada suhu yang meningkat, dan terbaik pada suhu 28</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">˚</span><span lang="FI">C.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="FI">Jarak tanamn<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Pengukuran
produksi berat kering (crop growth rate/ tingkat pertumbuhan tanaman = C) pada
nursery polibag pada jarak tanam tertentu. Indeks luas daun (leaf area index =
L) sekitar 8 dengan C sekitar 0,6 g/dm<sup>2</sup> luas tanah per minggu. Ditemukan
hasil yang serupa pada tanaman dewasa, yaitu C = 0,7 g/dm<sup>2</sup>/minggu
pada L optimum 10 – 12. Pada percobaan seedling, ditemukan L ceiling = 20,
dimana produksi bahan kering bersih menurun mendekati zero; hal ini berarti
produksi daun baru setara dengan daun tua yang mati. Ditemukan nilai maksimum
C<span> </span>pada L optimum = 3 dan dengan L
ceiling = 5,2.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Penjelasan
untuk L optimum yang rendah terletak pada struktur morfologi dan kanopi.
Kedalaman kanopi menentukan, sekitar 30 cm pada nursery, dibandingkan lebih
dari 1 m pada tanaman dewasa. Pada nilai L sama, kanopi yang dalam akan
menerima penetrasi cahaya yang lebih baik pada daun yang lebih rendah. Umur
seedling perpengaruh: pada seedling umur 12 minggu, dun hampir semuanya
menyirip, bagian utama daun terdiri dari helai daun yang bifurcat. Sekali lagi,
penetrasi cahaya akan lebih baik menembus kanopi dari helai daun yang dangkal
(narrow). Hal ini mungkin bahwa sudut helai daun berubah sesuai dengan umur
seedling, menjadi hampir horizontal pada tanaman dewsa. </span><span lang="SV">Implikasinya bahwa terjadi peningkatan L optimum
sesuai dengan pertumbuhan seedling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Dari
pembahasan tersebut, jarak tanam yang digunakan dalam nursery tergantung pada
periode nursery yang diharapkan. Pada penanaman lapangan 12 – 14 bulan sesudah
berkecambah, jarak yang baik adalah 75 cm antar polibag, tetapi sebagai
antisipasi penanaman lapangan selanjutnya, diperlukan jarak tanam yang lebih
lebar. Seedling yang terlalu rapat (overcrowding) akan menyebabkan etiolasi
serta serangan penyakit lebih besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Jarak
tanam tersebut akan memberikan hasil luas daun sekitar 4 pada akhir piode
nursery, lebih rendah dari produksi bahan kering optium, tetapi menghasilkan
tanaman yang sehat untuk transplanting, dibandingkan apabila memaksimalkan
produksi bahan kering per satuan area.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Pemeliharaan nursery<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Seedling
kelapa sawit membutuhkan semua nutrisi mineral seperti tanaman dewasa, tetapi
memerlukan tanah yang subur dan kebutuhan pupuk rendah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">gejala
defisiensi pada seedling bervariasi tergantung tipe tanah untuk nursery.
Diketahui bahwa nitrogen dan fosfat paling dibutuhkan, sedangkan pemupukan yang
berlebihan justru membahayakan kehidupan seedling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="SV">Transplanting<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Transplanting
dari nursery polibag sederhana dan masalahnya terletak pada kekeringan sesaat
setelah penanaman, maka dibutuhkan antitranspirant sebelum transplanting, dapat
menggunakan senyawa yang menyebabkan stomata menutup, yang akan mengurangi
kehilangan air. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Saat
transplanting yang tepai, lebih melihat pad tinggi tanaman dibanding umurnya. Kombinsi
antara metode nursery yang berbeda serta waktu yang berbeda dapat memberikan
ukuran yang sama pada umur yang berbeda. Nilai optimal transplanting diukur
dari luas daun. Tujuannya adalah meminimalkan interval antara penanaman
lapangan dengan awal masa produksi buah. Biaya nursery yang lebih lama masih
lebih rendah dibanding biaya pemeliharaan tanaman immatur di lapangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05408605622205782901noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6756341844396985285.post-2129137528412993242012-04-01T12:46:00.000-07:002012-04-01T12:46:44.881-07:00Tentang Saya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB-DxcOECs9PCItO9re9EcI9c4q127Azf_xB28COgE17J-bW1cGylWYtsofhUmB0ygE7COi1qazVfLVCgxZkR_2C1qEz3lJMmhfWqWIjjWS40B-5eo7XxmdkjW41Yj1Hme0mf6hNKZWIPq/s1600/TPhoto_00011.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB-DxcOECs9PCItO9re9EcI9c4q127Azf_xB28COgE17J-bW1cGylWYtsofhUmB0ygE7COi1qazVfLVCgxZkR_2C1qEz3lJMmhfWqWIjjWS40B-5eo7XxmdkjW41Yj1Hme0mf6hNKZWIPq/s320/TPhoto_00011.jpg" width="320" /></span></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Nama Lengkap : Wilfridus Da Costa Mones</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">T T L : Lospalos, 11 Juni 1993</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Alamat : Maguwoharjo, Yogyakarta</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Hobby : Sepak bola, Musik, Belajar</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"> Organisasi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Pekerjaan : Mahasiswa aktif di Institut Pertanian</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"> STIPER Yogyakarta</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Kota asal : Maumere, Flores, NTT</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Nomor HP : 085238692488</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow; color: red;">E-mail : letnandacosta@yahoo.co.id</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow; color: red;"> wildacosta1@gmail.com</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow; color: red;">Facebook : Wil Da Costa</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow; color: red;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">Riwayat pendidikan:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>TK. Melati, KODIM 16027 Lospalos, Timor-Timur, tahun 1998-1999</li>
<li>SDN Kartini 1 Lospalos tahun 1999</li>
<li>SDN Wuring, Maumere tahun 2000</li>
<li>SDN Contoh, Maumere tahun 2000-2005</li>
<li>SMPK Frateran Maumere, tahun 2005-2008</li>
<li>SMAK Frateran Maumere, tahun 2008-2011</li>
<li>Institut Pertanian STIPER Yogyakarta 2011-selesai</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Motto Hidup: " Niat yang tulus menghasilkan perubahan yang positif "</b></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05408605622205782901noreply@blogger.com0